Perkembangan Negara-Negara
Kekurangan dalam perkembangan ukuran keempat ini,
sering menyebabkan perkembangan negara yang mula-mula membubung hingga
gilang-gemilang, kemudian kian merosot suram hingga jatuh. Maka perkembangan
negara-negara itu sebentar menjulang tinggi sebentar menurun jatuh. Apakah
perkembangan negara seperti di atas itu memang sudah sifat alam yang tidak
dapat diubah? Teranglah tidak demikian.
Negara itu berdasarkan pergaulan hidup para warga
negaranya. Bila negara itu memuaskan para warganya, negara itu makmur atau
gilang-gemilang dalam rasa warganya. Keadaan demikian itu tidak akan
menimbulkan pemberontakan. Bila kepuasan para warganya tetap, kegemilangan
negara itu pun tetap. Kebalikannya, bila negara tidak memuaskan para warganya,
maka hal ini menyebabkan timbulnya pemberontakan. Jadi pemberontakan itu timbul
dari rasa tidak puas.
Bila negara itu mengandung hal-hal yang tidak
memuaskan warganya, berarti negara itu mengandung benih pemberontakan.
Sedangkan pemberontakan ialah keruntuhan negara. Maka dalam kegemilangannya,
negara itu sudah mengandung keruntuhannya sendiri.
Di sini ada dua macam kepuasan, yakni kepuasan hidup
dan kepuasan pada negara. Bila tidak puas akan hidupnya, orang tidak puas akan
segala sesuatu, juga pada negaranya. Jadi puas atau tidaknya akan kehidupan
ini, mempengaruhi puas atau tidaknya pada negara.
Kepuasan hidup tidak menyebabkan puas pada negara,
karena kepuasan hidup itu berbeda dengan kepuasan pada negara. Jadi tidak puas
pada negara ada dua macam sebabnya, yaitu dari orangnya dan dari negaranya.
Jadi ada dua syarat untuk negara agar tetap gemilang,
yakni kepuasan hidup dan kepuasan pada negara dari warganya. Kepuasan hidup
timbul karena mengerti tujuan hidup, dan kepuasan pada negara karena mengerti
tujuan negara. Jadi tetap gemilangnya negara tergantung dari pengertian
warganya atas dua macam tujuan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar